Solusi Itu Network Marketing dan Digital Marketing

Network Marketing

Jika 1-2 tahun ke depan, benar-benar terjadi RESESI ekonomi. Maka salah satu model bisnis yg saya sarankan adalah NETWORK MARKETING (MLM).

Mengapa begitu? 

Ada 2 KELEBIHAN utama bisnis Network Marketing ini :
Bagi PERUSAHAAN, maka sebagian besar BIAYA MARKETING akan dibayarkan setelah produk terjual.

Pada bisnis konvensional biaya marketing distribusi mencapai sekitar 40% dari harga produk dan sebagian besar akan dibayarkan di depan.

Tatapi di bisnis MLM biaya marketing akan dibayarkan sebagai BONUS saat produk justru sudah terjual. Ini gila kan? Jadi biaya awal perusahaan lebih rendah, CASH FLOW lebih baik. 

Bagi SALES FORCE, modal awal untuk memulai bisnis dengan hasil besar, relatif lebih kecil.

Pada bisnis NETWORK MARKETING, SALES FORCE yg berminat fokus pada bisnis jaringan, aset terbesarnya justru jaringan itu sendiri.

Polanya adalah, tahap awal menggunakan modal terbatasnya untuk melakukan penjualan langsung. Sambil membangun team (jaringan). Nanti jika omset (baik pribadi maupun kelompok) mencapai tingkat tertentu maka akan mendapatkan bonus dengan perhitungan yg terbuka sesuai kebijakan perusahaan.

Sayangnya, konsep yang baik tersebut, di lapangan yg terjadi justru sering berbeda. Bahkan kadang perusahaan, tanpa sadar, justru mendukungnya.

Perlu difahami dan disadari bahwa dalam bisnis jaringan, tidak semua SALES FORCE bisa menjadi LEADER. Justru yg berada di posisi PALING BAWAH lah yang TERBANYAK.

Itu artinya jika yg berada di bawah tidak diuntungkan atau merasa tidak diuntungkan, pelan tapi pasti bisnis akan BERHENTI, karena cepat jenuh. Kalau sdh begitu akan terjadi SALES FORCE dadakan, rekrut baru, keluar, rekrut baru lagi, keluar lagi, dst.

Itulah mengapa banyak bisnis dengan NETWORK MARKETING hanya SEUMUR JAGUNG. Kecuali didukung produk yg luar biasa, sehingga fungsi SALES FORCE terbawah hanya jadi konsumen saja.

Network Marketing

Ada beberapa catatan penting praktik salah dalam bisbis MLM ini, baik dilihat dari sisi produk maupun sistem (marketing plan) :

1. Tidak mengurus produk dengan baik, merasa bahwa dengan marketing plan yg dianggap baik, produk pasti laku. Maka menaikkan nilai TRUST pada produk, serta PRODUCT KNOWLADGE yg memadai sangat penting.
2. Tidak menyarankan jualan langsung. Dampaknya adalah MEMBER yg seharusnya berfungsi sebagai SALES FORCE, berubah fungsi sebagai CUSTOMER, sehingga MEMBER baru harus menaikkan GAYA HIDUP nya dengan mengkonsumsi produk yg mahal, padahal income belum dapat. Ini menyebabkan daya tahan MEMBER TERBAWAH cepat rapuh.
3. Adanya PERANG HARGA antar sesama MEMBER. Terjadinya perang harga menyebabkan SALES FORCE terbawah menjadi tdk bisa menjual karena sulit mendapatkan MARGIN PENJUALAN.
4. Perang harga ini tanpa sadar didukung perusahaan dengan memberlakukan syarat TUPO PROGRESIF bagi LEADER. Semakin tinggi tingkatannya, syaratnya semakin besar. Dampaknya LEADER punya STOK BERLIMPAH sehingga menjual dengan harga grosir untuk mendapatkan CASH FLOW cepat. Ini akan mematikan MEMBER TERBAWAH juga.
5. Beberapa kelemahan di atas diperparah dengan citra MLM di masyarakat karena akumulasi praktik MLM yg salah di masa lalu.

Dampaknya adalah bagi praktisi baru di dunia MLM akan merasa gagap ketika berusaha memulainya.

Saya yakin yang sudah pernah terjun ke dunia MLM akan merasakan kesimpulan saya di atas.

Loh jadinya malah DEMOTIVASI dong terhadap STATEMEN AWAL bahwa bisnis NETWORK MARKETING disarankan terutama di masa-masa RESESI nanti?

Tunggu dulu....



SOLUSINYA ada 2, yaitu:

1. Kita memilih bisnis NETWORK MARKETING yg TEPAT.
2. Menggunakan ONLINE DIGITAL MARKETING untuk MENUTUPI KEKURANGAN dan sekaligus mengAKSELERASI proses bisnis nya.

Bagaimana MEMILIH bisnis NETWORK MARKETING yang tepat?


Untuk menghindari kelemahan-kelemahan di atas, saya menerapkan beberapa syarat:

1. Perusahaan peduli dengan KUALITAS PRODUK dan BRAND PRODUK tersebut.
2. Perusahaan komitmen menjaga KESTABILAN HARGA
3. Tidak menerapkan syarat OMSET PRIBADI secara PROGRESIF. Kalau syarat OMSET GROUP justru bagus.
4. MEMBER yang mendaftar belakangan bisa LEBIH SUKSES dibanding yang mendaftar lebih awal jika ia bekerja lebih baik

Syarat ini untuk menjaga aspek keadilan dalam berbisnis.

Memangnya ada perusahaan MLM yang bisa melewati 4 syarat di atas?
Ada, paling tidak saya sudah menemukan 2 perusahaan. Dan saya yakin masih ada banyak lagi,

Selanjutnya adalah bagaimana menggunakan ONLINE DIGITAL MARKETING untuk membantu bisnis MLM ini.

DIGITAL MARKETING ini menjadikan SALES FORCE yang akan BERJUALAN atau MEREKRUT MEMBER baru, tidak harus bertemu langsung kepada PROSPEK. Cukup dengan MEDIA DIGITAL dan IKLAN, sdh bisa melakukan secara otomatis. Fungsi SALES FORCE justru seperti CS saja.

Dengan cara ini, 1 SISTEM bisa digunakan atau diduplikasi oleh banyak SALES FORCE sekaligus. SALES FORCE tidak perlu banyak belajar teknik berjualan, tetapi cukup MEMAHAMI bagaimana MENJALANKAN SISTEM DIGIAL MARKETING yg sudah ada. Dan yang terpenting ACTION menjalankan sisem tersebut.

Bonus dari sistem yang mudah dan otomatis tersebut, dengan jangkauan yang luas adalah AKSELERASI bisnis, bisnis jadi lebih cepat bekerja.


REALISASINYA...?

Supaya tidak jadi teori saja ya...
Saat ini saya sedang MEMBANGUN SISTEM DIGITAL MARKETING untuk 2 NETWORK MARKETING yg saya sebutkan di atas.

Ada 2 hal yang saya siapkan, yaitu :

1. Sistem SALES FUNNEL, untuk jualan produk dan rekrutmen
2. sistem MENTORING, mengajarkan bagaimana memakai sistem SALES FUNNEL nya.

Saya siapkan sistem ini sedemikian sehingga bagi teman-teman yg malu BERJUALAN pun tetap mampu melakukan penjualan.

Smoga IDE ini bermanfaat...
Silahkan diterapkan untuk bisnisnya masing-masing,

Wassalam

Tweet

Subscribe to receive free email updates: